Thursday, November 26, 2015

Resensi – SINGLE VILLE “Rahasia di balik hutan birch putih”




Penulis : Choi Yun Kyo
Penerjemah : Krisnadiari
Penerbit : Haru
Genre : Romance
Kategori : Adult, Terjemahan
Terbit : Desember 2014
Tebal : 300 halaman
ISBN : 978 – 602 – 7742 – 43 – 7
Harga : Rp. 65.000

Beberapa di antara begitu banyak manusia di bumi ini memilih untuk hidup sendiri, sampai matipun sendiri bukan sebuah masalah, itu hanya pilihan hidup, dengan berbagai alasan yang mendasarinya. Entah karena terlalu patah hati, masa lalu yang membuat trauma, atau terlalu mencintai pasangannya yang telah pergi, sehingga memilih terus setia dengan hidup single selamanya.
“Aku hanya tidak ingin menikah, jadi aku tidak perlu mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Mau bagaimanapun hidup berdua agar tidak kesepian dan hidup dengan meminta pertolongan dari orang lain itu sama saja, kan? Apalagi suatu saat kita akan menjadi tua. Pengakuan secara finansial cukup untuk diri kita sendiri. Toh, pengalaman melahirkan dan membesarkan anak bukanlah hal yang harus disyukuri.” – Im So Young – hlm. 84

Jeong Mi In, putri konglomerat kelas atas – Pendiri Single Ville sekaligus penghuni rumah nomor satu – mempunyai alasan sendiri kenapa dia memilih mendirikan Single Ville, dimana penghuninya harus mematuhi peraturan yang dia buat, tidak boleh ada percintaan di kawasan Single Ville.
Awalnya, para penghuni menyetujui syarat tersebut, karena beberapa diantara mereka memang berniat bersembunyi dari apapun di luaran sana, termasuk bersembunyi dari cinta.
Apakah itu akan berhasil?
Choi Yun Seong – seorang penulis yang menempati rumah nomor dua – berharap dia benar-benar aman dari para penganggu. Dia yang terlalu penyendiri harus menghadapi Im Seong Yeong – penghuni rumah nomor tiga – yang sering mengetuk pintunya untuk berbagai masalah yang menimpanya.
Im Seong Young merasa dikuntit dan di terror seseorang. Karena tak tahu lagi minta tolong ke siapa, dia selalu berpura-pura datang ke rumah Yun Seong dengan alasan yang dia buat-buat.
“Cinta yang spesial biasanya memang seperti itu. Dimulai dari kebetulan sepele yang terjadi berkali-kali, hingga akhirnya semua berubah menjadi kebetulan yang dinamakan lingkaran takdir raksasa. Inilah yang nantinya akan menimbulkan benih-benih cinta antara seorang laki-laki dan wanita.” – Hlm. 190

Jeong Geon Woo – Penghuni rumah nomor empat – dia merasa curiga pada Im Seong Young. Dia menduga, Im Seong Young, bukan dia yang sebenarnya. Memang benar, yang menempati rumah nomor tiga memang bukan Im Seong Young, tapi seorang illustrator yang baru saja patah hati karena tunangannya tiba-tiba pergi – Kang Hyeon Ah.
“Kita harus berterima kasih kepaa mantan kita untuk hubungan cinta yang kita miliki sekarang. Sebab, berkat putus dengannyalah kita bisa bertemu dengan orang yang baik, seperti kekasih kita sekarang.” – Kang Hyeon Ah – hlm. 271

Go Seong Min – penghuni rumah nomor lima – adalah seorang mantan detektif yang masing mengejar buronannya. Dia mencurigai salah satu penghuni Single Ville sebagai buronannya tersebut.
Lee Jeong Hyeok – penghuni rumah nomor enam– dia mencoba menghasut penghuni lain untuk memprotes aturan tidak boleh jatuh cinta di kawasan Single Ville. Jeong Hyeok datang ke Single Ville bukan karena dia mau hidup sendiri selamanya. Tapi, untuk menyembunyikan kisah cintanya yang tidak wajar.
“Mereka yang berpacaran adalah orang-orang yang menimbulkan gangguan kepada manusia lainnya hanya dengan bernapas saja. Apa kau tahu? Itulah yang dipikirkan orang lain terhadap mereka yang memiliki sesuatu yang begitu hebat, yang disebut cinta.” – Choi Yun Seong – hlm. 137

Para penghuni Single Ville memang orang-orang penuh masalah. Namun, masalah itulah yang menghubungkan mereka dan mendekatkan mereka. Ada sebuah hungungan tak kasat mata di antara mereka. Dan, pada akhirnya, saat hubungan itu terungkap, banyak sekali yang terkejut.
Mampukah mereka tetap mematuhi aturan Single Ville, atau mereka harus rela menanggung konsekuensi karena melanggarnya?
“Pikirkanlah apa yang tidak dapat kau lepaskan, serta apa yang bisa kau korbankan. Sebab untuk memperoleh apa yang kau inginkan, kau harus segera melepaskan yang lainnya. Dan hal itu berlaku untuk semua orang, baik untuk yang masih lajang maupun yang sudah menikah.” – Lee Jeong Hyeok – hlm 147

Single Ville, sebuah novel terjemahan Korea Pemenang Kyobo Purple Romance Competition 2013. Novel ini menyajikan setting sebuah cottage yang sangat indah. Membuat aku merasa ingin ke sana untuk jalan-jalan di atas salju, dan menikmati hamparan hutan pohon birch putih yang memagari tempat tersebut. Pas sekali tempat ini jika disebut tempat persembunyian.
Di novel ini memang sangat banyak tokohnya. Awalnya, aku sedikit merasa kesulitan untuk fokus pada cerita karena dipusingkan dengan nama tokohnya. Tapi, Penerbit Haru sudah menyiapkan sketsa dan keterangan masing-masing tokoh di halaman depan. Sehingga, saat aku mulai bingung karena lupa, siapa tokoh ini? Aku bisa langsung melihat ke depan, dan langsung paham.
Di dunia ini selalu ada kebetulan, namun dalam novel Single Ville ini sangat banyak sekali kebetulan. Mereka seperti ditakdirkan di kumpulkan dalam satu lingkungan untuk mengetahui kenyataan yang menjadi awal mereka memutuskan untuk tinggal di Single Ville.
Seperti Kang Hyeon Ah, dia sangat membenci penulis dongeng yang ilustrasinya dia buat. Karena dia, Hyeon Ah perpisah dari tunangannya. Di sini juga Hyeon Ah mengetahui alasan sebenarnya kenapa tunangannya memutuskan pergi meninggalkannya.
Lalu, hubungan Im Seo Young yang asli dengan dua pria penghuni Single Ville cukup menarik juga. Kenyataan yang muncul di akhir cerita sedikit membuat aku bilang ‘lho’. Aku nggak menyangka Seo Young mempunyai hubungan dengan pria tersebut.
Kalau masalah kekasih Lee Jeong Hyek, aku sedikit bisa menebak siapa dia, dan ternyata benar.
Jujur, aku agak nggak suka dengan banyaknya kebetulan di novel ini. Namun, karena cerita yang dibawakan cukup enak, dengan kisah yang penuh teka-teki, aku cukup menikmatinya. Meskipun, ada beberapa hal yang belum terpecahkan, seperti masalah buronan yang di kejar Go Seong Min, juga beberapa hubungan asmara yang aku juga belum tahu bagaimana akhirnya.
Endingnya, sedikit menggantung. Memang dibuat begitu, karena novel ini ada sekuelnya, Single Ville II.
Rating novel ini 2,8 dari 5 bintang.

No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos