Saturday, June 15, 2013

Kejutan #KadoUntukBlogger dari GagasMedia






Bagi aku, Buku bukan sekedar lembaran-lembaran kertas. Tapi, mereka adalah sahabat, yang bercerita tentang cinta, kehidupan, perih, ataupun hingar bingar kegembiran. Mereka seperti roh-roh yang menarikku ke dalam dunianya, memberiku imajinasi hidup yang penuh gejolak, tapi manis. Bahkan, mereka mampu membuat aku jatuh cinta setengah mati pada tokoh-tokoh di dunianya.
Buku, seperti kebutuhan primer yang tak bisa kutinggalkan. Kemanapun aku pergi, di dalam tasku selalu terselip satu buku untuk menemaniku.
Makanya, karena aku tak cukup punya uang untuk membeli 3 buku dalam satu bulan, aku memilih menjadi quiz hunter. Dari sanalah aku mendapatkan buku-buku gratis atau sekedar mengganti ongkos kirimnya. Mereka menyelamatkanku dari kegalauan tanpa buku. Tapi, tetap saja aku harus membeli bukuku sendiri, karena tak semua buku yang aku inginkan dapat kumenangkan. Padahal, aku terlanjut jatuh cinta pada pesonanya. Ah… akhirnya, aku harus menabung sedikit demi sedikit untuk membelinya, atau browsing di internet untuk mendapatkan buku second-nya. Nggak papa nggak baru, yang penting bisa baca.
Dan sekarang, GagasMedia menawari memberikan 10 buku secara cuma-cuma pada 30 blogger yang beruntung.
*Hening*
Apa ini mimpi?
TIDAAAAAKKKKKKKKK!!!!!!
Ini Nyata!
Oh Tuhan…. Aku aku mau….mau banget!!!!!
Sepuluh buku dari GagasMedia! Wao…. Ini kayak bertemu keajaiban.
Jelas, dong! 10 buku yang kemungkinan sedang mengantri untuk dibeli, tiba-tiba muncul gitu aja, dan gratis pula. Itu tandanya, aku bisa mencoret sebagian besar daftar wishlistku. Oh, Tuhan… aku benar-benar mau!
Kalau, benar buku-buku itu menjadi milikku, aku pasti meresensinya tanpa Gagas suruh sekalipun. Ya, karena memang itu kebiasaanku setelah baca buku.
Dulu aku lebih sering meresensi buku di goodreads, tapi karena sekarang aku punya blog, aku lebih suka menulisnya di sini, dan menyisipkannya sedikit di goodread juga, sih. Biar bisa bantu para calon pembaca untuk sedikit tahu detail buku yang akan dibelinya.
Meresensi buku itu bukan cuma mencari kelebihan atau kekurangannya saja. Kita juga bisa belajar lebih banyak tentang detail-detail buku, bahkan sekalian menguji kemampuan kita tentang seberapa banyak kita paham dengan dunia satra.
Selain itu, meresensi buku juga membuatku mendapatkan buku baru karena terpilih menjadi resistor pilihan. Itu, menambah semangat untuk terus baca buku dan terus belajar memahaminya.
 "Dan, inilah kesepuluh Wishlistku!"
All You Can Eat.
Semua dapat kamu makan.
He? Apa yang dimakan coba? Berkerut, deh nih jidat gara-gara baca judul novel baru Akang Christian Simamora. Tapi, ya sudahlah! Aku terlanjut jatuh cinta sama covernya yang terkesan gentelman banget. Rasanya, aku tak perlu baca review, meriksa nilai bintangnya, atau sekedar baca sinopsis di belakangnya, karena dengan covernya aja aku langsung meyakinkan diriku untuk segera membeli novel ini saat melihatnya di toko buku nanti.
Novel ini seperti mengajarkan kita bagaimana kita harus bangun dari keterpurukan, mencari satu lagi cinta untuk kita kembali berharap. Dan, latar belakang kedua tokoh utamanya yang sangat berbeda, Bankir vs Rock Star, akan memberikan suasana berbeda saat membacanya, atau mungkin saja kisah mereka bisa sekalian merestart hidupku, seperti mereka berusaha merestart hidup mereka.

3.   MELBOURNE: REWIND by Winna Efendi

Kalau yang ini mah, cuma baca nama penulisnya saja sudah bisa bikin aku bilang, “Mau…mau…mau…bangeeetttt!!!!” Apalagi tahu settingnya di Melbourne, yang jarang diangkat sama penulis lain, udah deh, diem di pojokan, ngitungin tabungan dan mulai ngirit buat beli buku ini, soalnya aku sedang terjangkit penasaran akut yang membahayakan dompet. 

Hem, ini novel jelas bukan novel biasa, karena denger-denger dari Goodreads novel ini mengangkat tentang Peristiwa Mei 1998. Dan, semakin magis lagi, kisah itu diduetin sama kisah cinta dua mahasiswa yang salah satunya adalah mahasiswa yang ikut serta dalam peristiwa ini. Aku yakin, baca novel ini aku tidak akan bosan, karena racikannya dibuat berbeda. Biasanya, Mbak Morra akan menyelipkan unsur-unsur nonmainstream contohnya ilmu fisika seperti di novel Forgiven. Bisa jadi, ada kejutan yang berbeda juga dengan novel ini.

5.   THE WOLF & THE DOVE by Kathleen E. Woodiwiss


Aislin dan Wulfgar ditakdirkan sebagai musuh abadi—tetapi mengapa cinta menyuruh keduanya menyerah pada gairah?
Nah, ini bukan sesederhana cerita benci jadi cinta. Tapi, lebih dalam dari pada itu! Lebih mencekik, lebih sakit, lebih kelam. Wao… merinding bayanginnya. Huft, bikin penasaran!




Memang lagi-lagi Winna menceritakan cinta dan persahabatan. Tapi, kali ini dia tak sendiri, dia bersama Yoana Dianika. Hem, kira-kira seperti apa jadinya? Tetep bikin penasaran, karena ada campur tangan Winna Efendi di dalamnya



Aku penasaran saja sama novel ini. Karena baca reviewnya di goodreads, sebagian besar memberikan nilai yang nggak tanggung-tanggung, 5 bintang. Belum lagi ngelirik nama dua penulisnya yang sangat aku sukai gaya bahasanya. Hem, jadilah ini masuk dalam daftar wishlistku.





Sebenarnya, aku sudah membaca tuntas novel ini. Tapi, sayangnya aku dulu meminjam dari teman, dan sekarang aku ingin memiliki dia seutuhnya, karena aku jatuh cinta sama karakter Awang, dan aku ingin membacanya lagi…lagi..dan lagi saat aku merindukan sosok sepertinya. Oh, Awang...kemana kamu sekarang berada?! *Lebay Mode On*


Menuju(h). Kisah dalam tujuh hari, kisah yang dituliskan oleh tujuh penulis. Kisah yang beragam, dan kisah yang bikin penasaran. Hem… ini berasa menghadapi berbagai menu di atas satu meja. Menggiurkan!






Ini buku nonfiksi satu-satunya di wishlist aku.

Selama ini aku bermimpi menjadi penulis. Tapi, ilmuku masih cetek karena nggak ada referensi yang bermutu, paling-paling hanya browsing internet untuk nambah pengetahuan. Dan, sekarang aku pingin buku ini. Buku yang ditulis sama penulis favoritku, Winna Efendi. Aku berharap aku bisa melahirkan karya-karyaku segemilang karyanya


Itulah ke sepuluh Wishlist ku. Semoga bisa terkabul. Amin!!!

No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos