Tuesday, May 31, 2016

[Review] PEMBUNUH CAHAYA – Santhy Agatha




Penerbit : Saira Publishing
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Adult, Coloring of Love #4
Terbit : 2013
Tebal : 138 hlm
Harga : Rp. 33.000

Terkadang, cinta tak butuh waktu lama untuk tumbuh dan berkembang. Hingga kita tak ragu lagi untuk menasbihkan jalinan sempurna berupa pernikahan meskipun cinta itu baru dikenal dalam waktu singkat. Itulah yang terjadi pada Saira. Dia menerima begitu saja lamaran Leo padahal mereka baru saja menyatakan cinta.
Kejutan besar muncul setelah pernikahan itu terjadi. Leo berubah, sangat berubah. Sampai-sampai Saira tak mengenali suaminya lagi. Leo yang dulu begitu perhatian, begitu mencintainya, begitu lembut. Namun, Leo yang sekarang begitu dingin, kasar, dan selalu menyakitinya.
Ada rahasia yang masih disembunyikan Leo. Rahasia yang menyebabkan Leo ingin menikahi Saira hanya untuk balas dendam. Tapi, diam-diam Leo mulai benar-benar jatuh cinta pada Saira. Leo merasa terjebak dengan tindakannya sendiri. Hingga dia bingung harus memilih yang mana, mencintai Saira seperti kata hatinya, atau menuntaskan balas dendam demi orang yang sangat dia sayangi?
“Teh hijau memang penuh rahasia, dia tidak seperti aroma yang ditampilkannya, bahkan menyediakan kepahitan ada kontak pertama. Kau harus sedikit demi sedikit menyibak lapisan  demi lapisan rasanya hingga menemukan kenikmatan sejati di dalam minuman ini.” – Albert – hlm. 16

Pembunuh Cahaya, novel ini punya misteri dibalik ceritanya, hingga aku terus merasa penasaran, sebenarnya apa yang menyebabkan Leo melakukan tindakan balas dendam itu? Belakangan, rasa penasaran itu semakin pekat saat rumah kaca Saira terbakar, padahal aku merasa memang bukan Leo penyebabnya. Dan, saat aku tahu siapa pelakunya, aku malah semakin penasaran, sebenarnya seperti apa hubungan antar tokoh di novel ini.
Karakter Leo yang harusnya tampak kejam, belum benar-benar kejam. Namun, aku bisa menangkap rasa bingung di benak Leo, juga rasa pedihnya karena masa lalu juga karena nasib Leanna.
Saira sendiri terasa seperti wanita tegar yang pekerja keras, begitu lemah lembut, dan penyayang. Aku suka keteguhan hati Saira untuk kuat menghadapi Leo.
Konflik semakin seru saat Saira mengandung. Perasaan Leo benar-benar dimainkan di sana. Lalu, peran Andre – sahabat Saira – semakin membuat novel ini punya lika-liku konflik yang semakin panas. Penggambaran Leanna yang tidak sempurna juga oke punya.
Karena ini novel seri terakhir di seri Coloring of Love, aku ingin menyimpulkan tema seri ini. Coloring of Love merupakan novel yang didasari oleh rasa minuman. Perjanjian Hati tentang cokelat panas, Sweet Enemy tentang Milkshake Oreo, You’ve Got Me From Hello tentang anggur, terakhir Pembunuh Cahaya tentang teh hijau.
Ke empatnya mempunyai setting tempat yang sama saat ingin menikmati minuman favorit mereka, Garden Kafe. Dan, di sana mereka akan bertemu Albert, seorang pelayan café yang menyenangkan. Dia seringkali mencetuskan filosofi yang menarik berkaitan dengan minuman yang mereka pesan.
Dari ke empat novel itu, rata-rata mempunyai daya tarik yang hampir sama bagusnya. Rasanya sulit untuk menyebutkan mana yang paling menarik.
Seri Coloring of Love ini lebih kalem dari pada seri Passionate of Love. Namun, aku lebih cocok sama seri Passionate of Love karena lebih menantang.
Epilog di novel Pembunuh Cahaya ini mempertemukan empat pasangan dalam seri Coloring of Love ini. Jadi, kita dikasih bonus untuk tahu seperti apa kelanjutan hubungan pasangan-pasangan bikin iri ini.
Rating untuk novel Pembunuh Cahaya adalah 2,8 dari 5 bintang



No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos