Thursday, July 2, 2015

Resensi – BEAUTIFUL LIAR “Karena sekali tidak pernah cukup”



Penulis : Dyah Rinni
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance, Family Drama
Kategori : Young Adult, 7 Deadly Sins
Terbit : 2014
Tebal : vi + 294 hlm
ISBN : 979 – 780 – 739 – 8
Harga : Rp. 55.000

“Dunia  ini seperti permainan tadi, Lulu. Semua yang terlihat itu tidak seperti yang terlihat. Selalu ada yang tersembunyi dari apa yang terlihat.” – Papa Lunetta – hlm. 258

Lunetta ‘Lulu’, benarkah dia tampak seperti yang dilihat mata – manis, baik dan friendly? Tidak! Dia tidak seperti itu. Banyak hal licik yang bercokol di otaknya. Kamu akan terkejut dibuatnya.
Lunetta begitu marah saat dia harus pindah dari Madiun ke Jakarta, berpisah dari papanya, dan tinggal dengan mama dan ayah tirinya. Dia berencana akan tetap mencari papanya bagaimana pun caranya.
Papa Lunetta adalah buronan polisi. Dia terlibat banyak kasus penipuan. Selama ini, dia selalu mengikuti papanya berpindah-pindah untuk melarikan diri. Tapi, bagi Lunetta itu lebih menyenangkan dari pada harus tinggal dengan mamanya.
“…kalau kita mau berbohong, maka yakini kebohongan itu sebagai kebenaran. Dengan demikian, orang lain akan mempercayai kebohongan kita.” – hlm. 47

Sekolah baru mempertemukan Lunetta dengan orang-orang baru. Di sini, Lunetta mendapatkan tantangan besar. Karena setiap trik dan tipu dayanya selalu bisa dibaca dan digagalkan guru BP-nya, Miss Nadine. Dia juga mulai mengejar mangsanya, Alvad, cowok anak orang kaya yang jadi idola di sekolahnya. Lunetta berencana untuk menggaetnya dan mendapatkan uangnya.
Tapi, Alvad punya anjing penjaga – kira-kira begitulah Lunetta menyebut Badai, sahabat baik Alvad yang selalu ada di sekeliling Alvad setiap saat. Dan, Lunetta mencoba menggunakan Badai untuk mendekati mangsanya.
“Di dunia ini nggak ada cowok normal yang bersedia ngebantuin cewek untuk ngedapetin cowok lain.” – Badai – hlm. 88

Badai adalah cowok yang sangat ingin Lunetta musnahkan dari muka bumi. Dia tak menyukai cowok ini sejak pertama kali bertemu. Dan begitu juga Badai. Sejak melihatnya, dia pun merasakan perasaan tak suka pada Lunetta. Bahkan, dia selalu curiga pada Lunetta.
“Kata Bokap, kita boleh menipu seisi dunia, tapi kita tidak boleh menipu orang yang kita sayangi karena mereka satu-satunya pegangan kita saat dunia kita penuh dengan ilusi” – Lunetta – hlm. 178

Setiap tindakan selalu ada alasan, begitu juga dengan Lunetta. Dia melakukan segala hal besar yang setiap saat bisa menghancurkan dirinya sendiri hanya untuk papanya. Tapi, apakah mereka memahami alasan itu?
“…Bahwa alam ini memiliki sistemnya sendiri dan jika kita melawannya, cepat atau lambat kita akan menerima akibatnya.” – Miss Nadine – hlm. 268

Beautiful Liar, novel dari seri 7 Deadly Sins pertama yang aku baca. Seru! Serius, novel ini kerasa beda banget. Biasanya, tokoh utama adalah tokoh yang dijahati, yang sengsara, atau tokoh yang mendekati sempurna. Tapi, tidak untuk kali ini.
Tokoh utamanya, Lunetta, dia dibuat sebagai tokoh antagonis. Aku pikir, membuat novel seperti ini lebih sulit daripada bikin novel romance biasa yang sibuk dengan konflik cinta segitiga, patah hati, atau ditinggal mati.
Di novel ini, penulis benar-benar dituntut untuk berpikir menciptakan trik dan akal busuk untuk mendukung jalan cerita dan memperkuat karakter tokohnya. Dan menurutku, ini cukup berhasil!
Penulis juga seperti memberikan trik dan tips untuk menipu. Tapi, pada akhirnya dia menyampaikan pada kita bahwa selalu ada balasan dari setiap tindakan yang kita terima.
Aku suka saat penulis tidak membuat trik-trik Lunetta bisa berjalan mulus. Meskipun triknya termasuk oke. Karena bagi aku, kalau berhasil kesannya malah biasa aja. Jadi, disini Lunetta terus ditantang untuk bereksperimen.
Kehadiran Badai cukup membuat novel ini jadi punya sisi badboy yang asyik dan menyenangkan. Sedangkan karakter Miss Nadine jadi bagian yang semakin membuat ceritanya makin menantang.
Alurnya memang tidak terlalu cepat. Memang ada beberapa bagian yang membuat aku sedikit menurunkan rasa semangat membaca. Cuma, lagi-lagi penulis kembali berhasil membuat ceritanya seru kembali.
Ending-nya, aku suka sama ending-nya. Penulis tidak membuat Lunetta berubah jadi malaikat. Dia memang menemukan alasan untuk berubah lebih baik. Tapi, sifat tetaplah sifat. Dan, sifat itu tidak hilang begitu saja. Mungkin, malah tidak akan pernah hilang.
Ratingnya 3,8 dari 5 bintang.

No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos