Saturday, February 14, 2015

Resensi – OPPA & I : LOVE MISSIONS “Mencoba percaya pada Cinta”



Penulis : Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit : Haru
Genre : Teen Romance
Kategori : Family Drama, Korea
Terbit : Desember 2012
Tebal : 220 hlm
ISBN : 978 – 602 – 7742 – 09 – 3
Harga : Rp. 35.000
Jae In dan Jae Kwon, mereka saudara kembar yang sedang menghadapi masalah keluarga, sekaligus masalah cinta.
Ayah mereka sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah. Jae Kwon semakin panik saat dia menerima pesan singkat dari ayahnya yang meminta Jae Kwon untuk menjaga adik dan ibunya.
Jae Kwon sangat tahu, ayahnya bukan tipe orang yang mengirim pesan seperti itu jika tak ada yang penting. Mereka juga sangat cemas melihat keadaan ibu mereka. Meskipun ibu mereka berusaha keras menyembunyikan kesedihannya, tetap saja mereka tahu seperti apa yang sebenarnya terjadi.
“Ayahku sedah beberapa hari ini tidak pulang ke rumah, sementara ibuku selalu menangis diam-diam atau memaksakan senyum. Tawa dan wajah bahagia yang kau lihat kemarin di rumahku? Itu palsu.” – Jae Kwon – hlm. 79

Belum cukup dipusingkan dengan masalah keluarga, Jae Kwon juga harus menghadapi kekecewaannya karena semua pesan yang dia kirimkan pada Hyo Rin tidak dibalas. Dia menyukai Hyo Rin, kakak kelasnya yang sudah berhasil menjadi seleb dan sekarang sedang membintangi sebuah drama berjudul When I Meet You bersama Seung Won.
“Setiap orang punya kebebasan menyukai seseorang, juga menolak seseorang kan? Ia harus menghargai keputusan Hye Rin.” – hlm. 41

Perasaannya yang sedang kacau sangat berpengaruh pada pekerjaan Jae Kwon. Dia yang bekerja sebagai dubber harus rela dimarahi sutradara karena dia kurang menjiwai perannya.
“…kenapa selama ini ia takut jika tampil tak sempurna dan hebat di depan Hye Rin. Semua orang punya sisi lemah, sisi yang tak sempurna. Semua orang bisa melakukan kesalahan, termasuk Hye Rin.” – hlm. 86

Di saat seperti itu, sahabat Jae Kwon juga Jae In merencanakan sebuah perjodohan. Ha Neul, sahabat Jae In, dia jatuh cinta pada Jae Kwon. Dan, mereka menggunakan kesempatan itu untuk mendekatkan Jae Kwon dan Ha Neul.
Saat Ha Neul – yang selalu mendapat jatah menulis artikel untuk JANGMI, nama majalah sekolah mereka – tak bisa mewawancara Seung Won, dia mendapat ide untuk mewawancarai Jae Kwon. Situasi mulai mendukung mereka untuk semakin dekat dan dekat. Tapi, apakah Jae Kwon bisa melupakan Hye Rin dan menerima perasaannya yang mulai tumbuh untuk Ha Neul?
Sedangkan Jae In, dia harus mengadapi si seleb narsis bernama Seung Won. Cowok yang selalu duduk di depannya saat berada di kelas yang diam-diam selalu dirindukannya. Namun, saat Jae In bertemu Seung Won, mereka malah sibuk bertengkar.
Walaupun Jae In sering kesal pada Seung Won, diam-diam dia selalu menggambar sketsa wajah cowok ini. Jantungnya juga sempat berdebar saat Seung Won tiba-tiba menyatakan perasaannya, yang ternyata itu hanya latihan akting saja.
“Kadang, orang berakting untuk membuat orang lain merasa lebih baik. Supaya orang lain merasa lebih tenang.” – Seung Won – hlm. 135

Walaupun Seung Won selalu menyebalkan, ternyata ada saatnya Jae In bisa begitu tersentuh pada kata-katanya. Bahkan, Jae In hampir menceritakan masalahnya pada Seung Won yang tidak dia ceritakan pada kedua sahabatnya sekalipun.
Ya, Jae In sampai sekarang belum bisa mempercayakan isi hatinya pada kedua sahabatnya. Padahal, mereka selalu berusaha memperlihatkan ketulusannya.
“…tapi mungkin ini saat yang tepat untuk mempercayai orang lain. Coba percaya pada teman-temanmu juga. Sa Ra da Ha Neul benar-benar tulus ingin berteman denganmu.” – Jae Kwon hlm. 99

Jae In, apakah hatinya akan selalu tampak tertutup untuk Seung Won? Lalu, bisakah Jae In percaya pada orang lain?
Kehidupan memang penuh dengan cobaan. Dan, mereka tahu, mereka harus melaluinya karena semua hal selalu bertemu akhir. Namun, bisakah akhir perjuangan mereka berakhir manis?
“Kalau kau tidak pernah menyampaikan apa yang ada di dalam hatimu, orang lain tidak akan pernah tahu. Kau bisa mengatakan pada mereka kalau kau bisa dipercaya. Kalau mereka bisa membagi beban mereka denganmu.” – Seung Won – hlm. 136
Oppa & I : Love Mission, seri kedua dari novel Oppa & I. Namun, aku agak keluar jalur. Bukannya baca Oppa & I yang seri pertama, ini tiba-tiba udah baca yang seri kedua. Ya, mau bagaimana, yang ada itu di rak buku. Tapi tenang, aku sudah order yang seri pertama, kok.
Meskipun nggak baca seri pertamanya dulu, aku tetap bisa mengikuti ceritanya. Walaupun, aku nggak tahu bagaimana konflik di awalnya.
Novel ini cukup seru. Tapi, di awal aku sedikit merasa kurang tertarik. Untung saja, kemunculan Seung Won dan interaksinya dengan Jae In berhasil membuat aku merasakan keasyikannya. Lalu, perlahan aku mulai mengenal karakter Jae Kwon,  juga tokoh lainnya, serta mulai memahami konflik yang terjadi di antara mereka. Aku benar-benar dibuat larut dalam arus ceritanya.
Karakter Jae In bisa dibilang berkebalikan dengan saudara kembarnya, Jae Kwon. Jae In terlahir sebagai cewek yang tertutup, dan tidak banyak bicara. Masalah keluarganya membuat Jae In sulit percaya pada orang lain, dan terkesan ketus.
Jae Kwon lebih bisa menghadapi masalah keluarganya. Dia tetap terlihat happy dan tegar. Karena pada dasarnya, Jae Kwon terlahir menjadi cowok periang dengan tingkat narsis yang cukup akut, juga kadang-kadang jadi sangat konyol
Satu lagi cowok narsis di novel ini, Seung Won. Sayangnya, aku kurang bisa menangkap dengan jelas karakter dia di seri ini. Mungkin, di seri pertama karakter dia lebih banyak digalih. Jadi, penulis merasa tak terlalu perlu memperjelas karakternya. Namun, sedikit yang bisa aku rasakan, selain narsis, Seung Won ini tipe usil, periang, dan misterius.
Ada lagi seorang cewek yang menarik perhatianku, Ha Neul. Dia tipe cewek lemah lebut, perhatian dan pemalu. Dia cocok sekali di sandingkan dengan Jae Kwon yang begitu berwarna.
Dari kisah Oppa & I : Love Missions ini, aku belajar banyak tentang arti cinta, persahabatan dan keluarga. Orizuka dan Lia Indra Andriana benar-benar berhasil merangkup sebuah kisah dunia remaja dengan segala konflik kehidupannya, sekaligus begitu mantap menyampaikan quote-quote yang mengena.
Bagian mendekati akhir benar-benar menyentuhku. Misteri sebenarnya apa yang membuat ayah Jae In dan Jae Kwon memutuskan tidak pulang berhasil membuat aku bertanya-tanya.
Untuk ending-nya cukup mengesankan.
Rating 3,2 dari 5 bintang.

2 comments:

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos