Friday, February 14, 2014

Letter Of Love



Dear, Kemal.
Kamu percaya kalau cinta hanya butuh rasa dan debaran dada?
Hmm, aku tak tahu jawabmu. Tapi, banyak yang menggeleng saat kutanyakan hal ini pada mereka.
Sudahlah, aku tak peduli juga apa kata mereka. Yang aku tahu, aku percaya pada satu hal itu. Aku hanya butuh rasa dan debaran di dadaku saat mengingat kamu. Lalu, saat itu juga aku yakin, aku jatuh cinta kepadamu.
Hai, apa kamu menertawaiku?
Terserahlah, lakukan apa maumu! Karena aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri, dan tentu padamu juga.
Arg…sebenarnya aku sangat malu. Aku tak pernah sekalipun mengatakan hal semacam ini pada pria manapun. Yah, kamu yang pertama. Apa kamu senang?
Oke, aku mulai kehabisan kata-kata. Tapi, saat ini aku sedang tersenyum menatap wajahmu di layar ponselku. Menatapmu dengan lekat dan bertanya pada Tuhan, “Diakah malaikat yang Kau kirim untukku?” Dan, aku tersenyum. Ups, debaran dadaku kembali bergejolak. Rasa itu muncul lagi!
Kemal, aku jadi ingin tahu apa yang kamu rasakan saat membaca surat ini. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Tapi, sudahlah, aku yakin kamu tak akan mengatakan apapun padaku! Bahkan, aku tahu kamu tak akan membalas suratku! Kamu hanya akan tertawa terbahak dan mengataiku cewek norak. Benar bukan?
Ya, aku tahu itu. Tapi, aku tetap menyuratimu. Ah, memang konyol sekali, kan?
Namun, semua kekonyolanku ini sekedar obat untuk menumpahkan isi hatiku. Dan di hari kasih sayang ini aku tetap ingin kamu tahu. Di tempat lain, ada sepenggal hati yang masih utuh hanya untukmu.
Happy Valentine’s Day.
I miss U :)

Akang Kemal Palevi (@kemalpalevi)
Tulisan ini diikutsertakan dalam [Kuis] Letter of Love dari @Bukune


No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos