Wednesday, October 9, 2013

Resensi – The Devil in Black Jeans – “Beauty Dark



Penulis : aliaZalea
Tebal : 352 hlm
Terbit : Februari 2013
ISBN : 978-979-22-9188-9
Harga : Rp. 55.000
Lagi-lagi aku bertemu cinta yang berawal dari rasa benci. Memang cerita seperti ini banyak terjadi, dan jika bisa dicampur dengan ide-ide lain yang segar, maka kisah cinta dari benci tetap terasa sangat menarik.
Seperti kisah Dara dan Jo Brawijaya. Dara adalah seorang asisten artis, dia bekerja pada Blu, adik Jo yang sedang tenar-tenarnya. Sedangkan Jo adalah seorang penggebuh drum paling ganteng se-indonesia sekaligus cowok playboy.
Mereka pertama kali bertemu saat Dara harus menjalani wawancara untuk pekerjaannya. Dan saat itu Jo merasa Dara mempunyai sesuatu yang disimpannya. Berbeda dengan Jo yang memilih memasang wajah antagonis di depan Dara, Blu lebih terlihat welcome padanya.
Dara melaksanakan tugasnya dengan baik, namun beberapa tindakan Dara membuat Jo marah besar, seperti saat Dara merubah isi dapur Jo, ini tindakan yang akhirnya dimaafkan. Tapi, saat Jo memergoki Dara mengijinkan bahkan mengantar Blue ke acara Tahun Baru dengan seorang cowok tanpa seijinnya, Jo tak bisa lagi mentorerir, dia langsung memecat Dara dan membuat wanita ini berbalik marah besar padanya.
“Memang Dara itu siapa, mencoba mengatur hidupnya? Pacar bukan, orang tua bukan, saudara juga bukan. Sebagai asisten Blu, dia boleh-boleh saja mengatur hidup Blu, tapi tidak kehidupannya.” Hal. 87

Namun, siapa sangka kemarahan Jo yang meluap-luap akhirnya membuat dia bertekuk lutut di bawah kaki Dara. Dia mencintai Dara yang saat itu akan menikah. Sedangakan Dara, dia mengalami dilema besar dalam hidupnya. Apalagi, dalam hatinya dia merasa tak nyaman dengan Panji, kekasihnya.
“Kamu perlu seseorang yang membiarkan kamu bebas melakukan apa saja yang kamu mau. Seseorang yang bisa menghargai kamu apa adanya. Dia nggak akan bisa memberikan itu semua. Cepat atau lambat dia akan membuat kamu tidak bisa bernapas karena dia hanya akan mencekik kehidupan kamu” – Jo – Hal.  291

The Devil in Black Jeans sebuah novel Metropop yang membuat aku terlena dan tergila-gila. Well, ini memang hanya fiksi, namun setiap kali mencicipi aroma cinta khas aliaZalea, aku nggak pernah bisa NGGAK jatuh cinta sama karakternya.
Johan Brawijaya, yang paling benci dipanggil dengan nama lengkapnya, dan lebih suka dengan nama Jo saja. Cowok ini memang terkesan badboy jika dibandingkan dengan semua karakter cowok di novel aliaZalea. Tapi, manisnya tetap punya kadar yang hampir sama, melelehkan hati semua cewek.
Hidup kita di tangan Tuhan, dan apa pun yang kita lakukan tidak akan sukses tanpa seizin-Nya. – Jo – Hal. 183
“Saya selalu mengira laki-laki seperti kamu pasti sering nge-bullshit dengan mengucapkan kata cinta kepada siapa saja, bahwa kata itu tidak berarti untuk kamu, tidak seperti untuk saya.” – Dara –  hlm. 337

Sedangkan Dara, aku agak lupa image dia yang sesekali disebut dalam novel aleaZalea. Jadi, waktu dia muncul, aku terpengaruh sama nama Dara. Dalam bayanganku dia cewek pendiam yang lebih suka diam jika kena marah. Ternyata, dia punya karakter yang berbeda, dia mantan badgirl yang mulai berubah baik karena merasa menemukan cinta sejati yang ternyata malah membuat dia melupakan jati dirinya sendiri. Berbeda dengan karakter Andri or Didi di Miss Pesimis yang bikin aku gemes, Dara sama sekali nggak bikin aku merasakan hal itu. Tapi aku malah merasa simpati. Nggak gampang untuk setia sama satu pria yang keadaannya dia nggak nyaman sama pria itu. Dia hebat!
Dan ini adalah bagian yang selalu aku suka saat membaca karya aliaZalea. Bonus lanjutan cerita dari novelnya yang lain. Di novel ini, kita akan bertemu kisah Revel dan Ina. Meraka  hidup bahagia. Ina sedang hamil, dan kemesraan mereka jadi hal yang bikin novel ini semakin manis sekalipun cuma diceritain singkat banget. Tapi, Revel akan banyak muncul di sini. Setting kantor MRAM juga sering muncul.
Kalau ngomongin kelemahan novel ini, aku sepertinya nggak menemukan apapun itu. Maaf, tapi itu yang terjadi! Dari plotnya, gaya narasinya, detail setting dan penggambaran hidup seorang asisten artis menurutku cukup bagus.
Hanya saja, aku sedikit kesulitan menggambarkan Blue sebagai seorang anak SMA. Bayanganku selalu saja muncul sosok mungil anak SMP. Namun, karakter Blu cukup kuat dan perannya sangat terasa.
Dan untuk ratingnya aku kasih 4,5 dari 5 bintang. :D

No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos